Baru beberapa pekan sejak rilis season 6, Game of Thrones
(GoT) udah mengundang perdebatan. Bukan hal baru emang, soalnya tiap season
baru serial ini udah banyak perdebatan di antara para fans. Kali ini fans-fans
GoT lagi senang ngedebatin soal bahasa- bahasa yang muncul di serial yang semua
tokohnya terancam kematian setiap saat tersebut.
David J. Peterson, seorang linguist terkenal, membantu
HBO dalam penciptaan bahasa-bahasa yang ada dalam GoT. Benar-benar niat dalam
membuat serial ini. Mz David yang terhormat menciptakan banyak variasi dari
dialek dan bahasa yang menggambarkan perbedaan antara Westeros dan Essos. Dari
belahan Dothraki sampai High Valyrian. HBO memberikan syarat kepada David agar
bahasa-bahasa ini enggak menyulitkan para aktor. Untungnya ada Katrin Sperling,
seorang ahli bahasa dari babbel.com, yang membuat semua keinginan HBO dan David
ini terealisasi. Simak nih fakta-fakta keren yang muncul dari bahasa-bahasa
dalam GoT.
1. Diciptakan dalam Kondisi Kepepet
Bahasa Dothraki diciptakan dalam kondisi yang sebenarnya
enggak terlalu mengenakkan. Dalam novel bikinan yang mulia George R.R. Martin,
varian bahasa sebenarnya enggak ada. Ketika muncul dalam serial TV, HBO meminta
ada varian bahasa tersebut. Alhasil, direkrutlah mz David Peterson untuk
menciptakan dialek dari bahasa Inggris yang akan dipakai oleh bangsa Dotharki.
Pada awalnya, varian bahasa Inggris ini dibikin dengan variasi aksen berat
Inggris atau menggunakan suara-suara yang asal. Meski begitu, pada akhirnya
David enggak memilih keduanya dan malah menggunakan bahasa Inggris biasa.
2. Bahasa Dotharki
Bahasa pertama yang diciptakan oleh David adalah bahasa
Dothraki. Bahasa ini berasal dari campuran bahasa Arab dan Rusia. Bahasa
Dotharki berisi sekitar 2000 kata. Sementara menurut peneliti babbel.com,
kata-kata yang digunakan dalam bahasa Dothraki erat kaitannya dengan bahasa
Mongol pada masa Ghengis Khan. Yang keren dari bahasa ini adalah ketika akan
menanyakan kabar, mereka akan melontarkan kalimat yang secara harafiah berarti
“bagaimana perjalananmu berkuda?” Kebiasaan ini diambil dari budaya orang
Dothraki yang kemana-mana pasti naik kuda.
3. Bahasa White Walker Enggak Pernah Dipakai
Tim kreatif serial ini udah nyiapin bahasa White Walker
kalau sewaktu-waktu mereka akan berucap satu kalimat penuh. Bahasa ini dikenal
dengan sebutan Skroth dan dilafalkan seperti es pecah. Memang kesan demikian
yang mau didapetin dari mereka yang mendengar bahasa Skroth ini. Mereka yang
mendengar akan kehilangan hati dan menjadi dingin seperti es yang pecah.
Melihat adanya kemungkinan White Walker akan berlanjut dalam season berikutnya,
kayaknya bahasa White Walker bikinan David bisa aja nih segera kedengeran.
4. High Valyrian
Nasibnya kayak bahasa Latin di dunia sesungguhnya. Dulu,
sebelum ada bahasa Inggris dan lain-lainnya, bahasa Latin menguasai dunia.
Bahasa itu menjadi bahasa yang paling banyak diucapkan orang. Namun, setelah
masa perang dan perpecahan semua pun berubah. Enggak ada lagi penutur bahasa
Latin di dunia. High Valyrian juga demikian. Sebelum masa kehancuran bangsa
Valyria, High Valyrian banyak diucapkan orang dan menjadi favorit pada masanya.
Bahasanya sendiri terdiri dari 5000 kata dan dibagi berdasarkan empat tata
bahasa berdasarkan gender.
5. Sembilan Dialek dalam Low Valyrian
Hampir sama dengan High Valyrian, Low Valyrian juga
mengalami masa kehancuran. Setelah itu bahasa mereka terpecah ke dalam berbagai
dialek di Free Cities of Essos. Menurut David, Jacob Anderson yang main jadi
Grey Worm mengucapkan bahasa Low Valyrian lebih baik daripada yang dilakukannya
sendiri. Kadang-kadang David menggunakan Anderson sebagai inspirasi dalam
menulis dialog baru dalam GoT.
Enggak heran kalau bahasa-bahasa yang ada di dalam GoT
jadi keren banget dan seru diomongin. Keuletan dan keseriusan HBO dan David
Peterson dalam menciptakan bahasa baru dan variasi dialeknya patut diacungi
jempol. Ini juga yang membuat GoT makin unik dan seru buat diikuti.
Tidak ada komentar