Pernah dengar film Tiga Dara?
Yap, belakangan ini, film karya Usmai Ismail ini lagi ramai dibicarakan. Tiga
Dara sebenarnya merupakan film lawas produksi 1956 yang baru saja selesai
direstorasi dan tayang di bioskop lagi sejak 11 Agustus 2016. Kalau kamu sering
ngeluh, ngomel, dan mencaci maki film Indonesia dengan ngomong: ‘Duh film
Indonesia jelek semua, gak mutu,’ sebaiknya kamu duduk diam dan nonton film ini
dulu. Film besutan sutradara legendaris Indonesia Usmar Ismail ini mengusung
jenis film musikal (Yap, jauh sebelum Petualangan Sherina, film ini udah ada).
Jangan heran kalau semua
pemeran dalam film ini tiba-tiba bisa bernyanyi dan menari di tengah adegan.
Tiga Dara tercatat sebagai film produksi Perfini yang paling sukses secara
komersial sepanjang sejarah. Kisah Tiga Dara dimulai dengan kegelisahan Nenek
tiga orang wanita bersaudara Nunung, Nana, dan Nenny yang gelisah karena si
cucu tertua belum juga menikah. Untuk itu, Si Nenek—yang diperankan oleh aktris
legendaris era itu, Fifi Young—meminta Sukandar, sang ayah dari tiga gadis tadi
untuk mencari cara agar Nunung bisa segera menemukan jodoh (Well, kayaknya
familiar ya sama urusan yang begini?). Coba cek ya trailernya:
Menonton Film Ini Berarti Kamu
Mendukung Restorasi Film Lawas Indonesia
Film Tiga Dara hasil restorasi
ini bakal membikin kamu bisa melihat dengan jernih hampir semua adegan dalam
film ini. Soalnya, film ini sudah direstorasi secara menyeluruh. Kalau dulu
kamu pernah atau sempat menonton film ini di tempat lain sebelum direstorasi,
kamu pasti pernah melihat gambar yang buram, terpotong atau penuh noda.
Nah, itu semua saat ini udah
ilang berkat restorasi yang dilakukan oleh SA Film di Italia. Beberapa tenaga
restorasi dalam film ini, ternyata adalah orang Indonesia. Gimana hasilnya?
Ternyata restorasi senilai € 260 ribu itu sukses membuat film ini jauh lebih
baik ketimbang sebelumnya. Kalau film Tiga Dara yang saat ini diputar di
bioskop bisa ditonton lebih dari 300 ribu penonton, ada kemungkinan proyek
restorasi film swasta ini bisa dilanjutkan dengan film lainnya.
Tiga Dara sendiri sebenarnya
merupakan film Usmar Ismail kedua yang berhasil direstorasi selain Lewat Djam
Malam yang berhasil diperbaiki dan dipindahkan jadi digital pada 2012. Kenapa
film-film ini perlu direstorasi? Soalnya sebagian besar seluloid film lama
Indonesia kondisinya udah buruk banget. Bukan gak mungkin lama-lama
pita filmnya hancur dan gak bisa diselamatkan lagi.
Kamu Bisa Lihat Usmar Ismail
Berakting
Yap, dalam film ini, Usmar
Ismail ternyata ikut bermain selain menulis cerita dan juga menyutradarai film.
Perannya sebagai Paman Tamsil bakal jadi penentu di penghujung film. Bukan cuma
Usmar saja yang bermain dalam film ini, anaknya, Irwan Usmar Ismail, juga
bermain sebagai Joni.
Tiga Dara Punya Musik yang
Ciamik
Jangan bayangkan musiknya
menye-menye dan ketinggalan zaman di tahun 1950-an. Sebaliknya, dalam film ini,
ada pengaruh yang kuat dari musik jazz, swing dan juga music Melayu. Ada banyak
banget nada kromatis—alias nada dengan tanda kres dan mol—dalam lagu-lagunya. Ini
membikin musiknya gak terdengar murahan dan pasaran kayak zaman sekarang.
Buktinya, film ini meraih tata musik terbaik dalam Pekan Film Indonesia tahun
1960, berkat aransemen Syaiful Bachri.
Sayangnya, keseluruhan suara
musik dan lagu dari film ini gak bisa direstorasi secara utuh. Jadi saat kamu
nanti nonton di bioskop, aka nada bagian music yang kamu gak bisa dengar dengan
jernih. Untungnya, ada produksi ulang dari lagu-lagu ini oleh beberapa musisi
mulai dari Mondo Gascoro sampai Danilla ikutan dalam album Tiga Dara. Nih
bocorannya:
Pada Eranya, Tiga Dara Ternyata
Sudah Go International
Pada eranya, film Tiga Dara juga ditayangkan di Festival Film
Venesia 1959. Selain itu, film ini juga diputar hingga Suriname. Jadi, kalau
ada yang bilang film Indonesia itu jelek semua, baiknya kamu mikir lagi deh,
dan coba nonton film ini mumpung masih tayang di bioskop.
Tema Film Ini Masih Relevan
Usai nonton film ini, kamu
pasti sadar satu hal: dalam budaya Indonesia, urusan jodoh itu ternyata
konsumsi keluarga besar. Jadi, buat kamu yang jomblo, sabar aja kalau ditanyain
masalah jodoh tiap kali Lebaran. It’s in our culture since 1950s! Sabar ya, kalau Tiga Dara aja bisa kenal asmara, masa iya sih kamu enggak? Penasaran sama
filmnya? Cepetan deh nonton dan ajak teman kamu. Tapi, bagikan mereka artikel
ini dulu supaya gak bingung pas nonton. Ok?
Tidak ada komentar