loading...

Fakta Film Pemenang Oscar 2016 “Spotlight”

Meski sempati menjadi film yang dilarang untuk diedarkan, di tahun 2016 Spotlight berhasil dinobatkan sebagai film terbaik dalam ajang penghargaan Oscar. Nah, jika kamu sudah menonton film besutan Tom McCarthy ini, artinya kamu juga harus mengetahui berbagai fakta seru di baliknya. Kalau belum, ayo segera tonton! Apa saja fakta-fakta seru tersebut? Ini dia…

Di kehidupan nyata, saat The Boston Globe hendak membongkar kasus pelecehan seksual di lingkungan gereja, wartawan dari National Catholic Reporter sudah terlebih dahulu menangani kasus ini dan 17 tahun berjuang membongkarnya namun gagal. Karena itu, saat tim Spotlight ingin menguak kembali kasus ini, wartawan tersebut bertanya apakah mereka sudah pernah membaca buku yang ditulis oleh Jerry Berry? Berry adalah wartawan yang berusaha menutup kasus pelecehan seksual dari jangkauan media.

Pada adegan di mana Martin Baron bertemu dengan Cardinal Law di rumahnya kemudian diberi “hadiah” berupa buku katekisasi, sebenarnya buku itu adalah buku asli milik Cardinal Law yang sesungguhnya.

Dalam film Spotlight ada adegan dimana Michael Rezendes menghubungi Richard Sipe, mantan pastur yang beralih profesi menjadi psikiater, sebenarnya suara mantan pastur itu adalah suara aktor Richard Jenkins.

Dalam film Spotlight diceritakan bahwa Martin Baron bertindak sebagai pemimpin redaksi The Boston Globe. Di dunia nyata, kini ia menjabat sebagai eksekutif editor di kantor berita harian The Washington Post.

Dalam wawancara radio yang dilakukan stasiun National Public Radio dengan Tom McCarthy, sang sutradara mengatakan bahwa ia berusaha keras membangun latar kantor berita harian The Boston Globe senatural mungkin. McCarthy bahkan sengaja membawa para reporter Boston Globe ke lokasi syuting untuk mengetahui bagaimana kondisi ruang kerja mereka sehari-hari.

Beberapa film yang sangat memengaruhi McCarthy dalam menghasilkan karyanya ini adalah Frost/Nixon (2008), Broadcast News (1987), Network (1976), All the President’s Men (1976), The Killing Fields (1984), The Insider (1999), Citizen Kane (1941), Ace in the Hole (1951), JFK (1991) , The Verdict (1982), dan Good Night, and Good Luck (2005).

Seluruh jurnalis di kantor berita harian The Boston Globe menggunakan bolpoin warna biru sementara atasan mereka menggunakan warna hitam dan bolpoin milik sang editor berwarna merah.

Sebelum Michael Keaton menerima perannya sebagai Walter Robinson, sosok Robinson yang sesungguhnya sudah terlebih dahulu “melacak” latar belakang Keaton. Bahkan rumah mereka diketahui saling berdekatan.

Saat tawaran film Spotlight datang kepada Michael Keaton, satu hal yang ia khawatirkan adalah perihal dialek Boston.  Keaton cukup kaget karena dialek Boston Robinson yang asli tidak cukup baik seperti yang ia bayangkan.

Setiap kali Mark Ruffalo mendapatkan waktu jeda di lokasi syuting, dirinya selalu berdiskusi dengan Michael Rezendes tentang seberapa jauh peran Rezendes yang mesti ia tunjukkan.
Reaksi Michael Rezendes saat melihat akting Mark Ruffalo di layar kaca adalah, “aku seperti melihat diriku di sebuah cermin rumah yang lucu.”

Reporter investigasi Ben Bradlee Jr. adalah anak dari Benjamin C. Bradlee yang meninggal pada tahun 2014 lalu. Benjamin merupakan eksekutif editor dari kantor berita harian The Washington Post. Ia pernah menangani skandal Watergate di tahun 1970 dan pernah muncul dalam film All President’s Men–sebuah film bertemakan jurnalisme.


Tidak ada komentar