X-men: First Class adalah salah satu film dari seri
franchise X-men yang memiliki 6 judul lainnya. Film ini berasal dari Amerika
Serikat yang dirilis pada tahun 2011 yang disutradarai oleh Matthew Vaughn dan
diproduksi oleh Bryan Singer. Film ini adalah bentuk realisasi dari Marvel
Comics. Film ini menceritakan tentang sepasang sahabat, yaitu Charles Xavier
Francis dan Erik Lensherr yang memiliki kemampuan super. Mereka akan terikat
dengan perbedaan prinsip menghadapi dunia yang sedang terancam perang nuklir.
Charles lebih suka menempuh jalan damai tanpa harus menggunakan kekerasan.
Sedangkan Erik menganggap kekerasan adalah segalanya.
Film X-men: First Class memiliki alur cerita yang sangat kental dengan
politik. Dalam film ini, sutradara menegaskan agar terwujudnya Perang Dunia
ke-3. Dengan menggembor gemborkan perang nuklir antara Amerika dan Rusia.
Konspirasi jelas terlihat di antara perseteruan ini. Dengan Sebastian Shaw
sebagai antagonis utama, sosok yang memakai teori Darwin dan teori Einsten.
Meskipun sutradara tidak mencantumkan nama-nama
Charles Darwin dan Albert Einsten secara langsung, namun film ini lebih cenderung menyoroti “buah
karya” Einsten sendiri yaitu bom atom, seperti yang dikatakan oleh Sebastian
Shaw dalam film ini :
“We are the children of the Atom..What will kill the
humans, will only make us stronger.” (Kita adalah anak-anak Atom..Apa yang
membunuh manusia, hanya akan membuat kita lebih kuat).
Dalam film ini, provokasi untuk melangsungkan Perang
Dunia ke-3 sangat jelas. Sebastian disini mengambil peran dalam mengadu domba
antara Rusia dan Amerika agar terjadi perang nuklir antar mereka. Sebastian
memainkan dua peran dari kedua belah pihak dan berhasil memaksa kolonel Hendry,
jajaran militer Amerika Serikat untuk menyetujui proposal peletakan rudal
“Jupiter” milik Amerika Serikat di Turki.
Selain itu, Sebastian juga mampu mengintimidasi
kebijakan militer Rusia untuk menempatkan nuklir mereka di Cuba, karena daerah
tersebut strategis dan dekat dengan Florida. Semua itu ia lakukan untuk
membumi-hanguskan ras manusia hingga generasi Mutant dapat menjadi penguasa.
“Saya telah menyatakan bahwa Utilitarianisme dapat
membenarkan dikorbankannya anggota-anggota masyarakat yang lemah dan yang tidak
populer demi keuntungan mayoritas. Tetapi, Utilitarianisme juga diapakai untuk
menyerang mereka yang memegang hak istimewa secara tidak adil dengan
mengorbankan kelompok mayoritas.” Will Kymlicka (2004:61)
Film ini juga ingin menyampaikan pesan mengenai
upaya penekanan jumlah manusia di bawah titik setengah milyar melalui perang
nuklir. Dalam film ini, kita akan diperkenalakan dengan anak kecil yang bernama
Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Film ini mengisahkan
bagaimana Erik menjalani kehidupannya. Kita akan membahas terkait pesan-pesan
tersembunyi yang diperankan oleh Erik dan pemain lainnya, baik itu pesan
ucapan, kalimat, tindakan, maupun simbol.
Di permulaan film, kita akan diperlihatkan dengan
simbol Heksagram yang terdapat pada baju Erik. Logo Heksagram adalah plakat
resmi Zionisme Internasional. Simbol tersebut menandakan dalam film ini,
pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.
Keluarga Erik dalam film ini dikisahkan sebagai
tawanan Nazi, yang berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa Zionis adalah
kaum tertindas yang berhak merebut tanah Palestina. Di adegan lain, tepatnya di
Westchester New York tahun 1944. Kita akan meyaksikan adegan anak kecil yang
bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya. Di meja dekat
ranjang Xavier, terdapat tiga foto. Foto yang pojok kiri adalah Charles Darwin,
dan pojok kanan adalah Albert Einsten. Xavier pun memiliki persamaan dengan
nama depan, “Charles” Darwin dan “Charles” Xavier.
Ketika Xavier pergi ke dapur, dia bertemu dengan
Raven, mutant bertubuh biru yang memiliki kemampuan berubah wujud seperti siapa
saja, layakanya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Lantai dapur
Xavier memiliki motif “Checkered Floor” , alias lantai hitam putih ciri khas
Freemason yang menjadi motif lantai dalam loji tempat mereka beribadah.
Lantai hitam-putih dalam keyakinan Freemason
diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam ghaib, atau
lebih tepatnya antara alam manusia dan alam jin. Dalam adegan tersebut,
terlihat jelas bahwa Xavier(sebagai manusia) tengah bertemu dengan Raven,
sebuah mahluk biru yang dikesankan sebagai jin di dapur yang lantainya memiliki
motif hitam-putih. Dalam film ini terlihat sangat jelas mengenai konspirasi
yang terselubung di dalamnya.
“Arti “simbolik” adalah bahwa dalam acara-acara
ritual yang mereka lakukan selalu menggunakan lambang-lambang (simbol) yang
memiliki arti tertentu. Ia sekaligus melambangkan suatu peristiwa atau kejadian
yang telah disebutkan di dalam kitab Taurat.”
Abdullah Patani (2008:7)
Simbol-simbol tersebut mengandung ta’wil tertentu.
Telah dikenal adanya simbol matahari, bulan, mata, dua tangan yang sedang
berjabatan, tunas, warna biru dan palu, dan lain-lain. Identitas tersebut
merupakan lambang Yahudi murni, yang tidak perlu penafisiran apapun, seperti
Haikal Sulaiman, bentuk pisau jagal, lambang super kudus, tempat-tempat lilin
yang bentuknya menyerupai Haikal Sulaiman. Abdullah Patani (2008:8)
Tujuan dari konspirasi adalah kekuasaan penuh.
Dengan segala program dan usaha-usaha yang dikerjakan.
“The
Conspiracy apparently felt that these programs had succeeded in the main and
mat it was time to move towards their goal of total goverment.” A.Ralph
Epperson (1966:400)
Amerika adalah negara yang sering mengintervensi
negara lain. Amerika ingin memonopoli manifestasi nuklir dan menguasai segala
kemajuan negara lain dalam pengembangan bidang nuklir. Amerika Serikat selalu
memberi kekangan terhadap negara-negara yang ingin mengembangkan nuklir melalui
“boneka manisnya” yang bernama PBB. Amerika adalah negara yang dikenal suka
ikut campur urusan negara lain, intervensi dan sibuk mengurusi kebijakan dan
urusan internal negara lain. Tapi Amerika disini tidak bisa dipukul rata,
karena banyak rakyat Amerika sendiri yang menjadi korban kezaliman pemimpin
mereka dan bersikap kontra terhadap kebijakan White House.
Dalang dari konspirasi ini adalah Zionis dan
Freemason. Tetapi, mereka adalah sekian dari banyak organisasi rahasia yang
bekerja di balik layar. Organisasi rahasia yang bergerak dengan caranya
masing-masing dalam rangka bersama membangun sebuah “Tata Dunia Baru”. Mereka
memiliki musuh bersama bernama “Agama”, mereka memiliki falsafah dan tujuan
yang sama untuk menuhankan diri sendiri dan memperbudak orang lain.
“Freemasonry adalah sebuah gerakan rahasia yang
dikendalikan oleh orang-orang Yahudi secara internasional.” Abdullah Patani
(2008:10)
Semua film pasti memiliki tujuan kenapa harus
ditayangkan, selain menghibur para penonton, film juga membawa sebuah pesan.
Penting bagi kita untuk memahami apa pesan yang terselubung dibalik sebuah
film. Kita tidak seharusnya langsung menerima informasi yang diberikan dari
sebuah film atau pesan rahasia yang terselubung di dalamnya. Kita sepatutnya
memahami, dan mengkritisi pesan rahasia yang terselubung di dalamnya.
Hubungan Internasional merupakan program studi yang
mempelajari banyak hal, semakin dalam kita memepelajari ilmu ini, semakin kita
tidak akan mudah untuk mempercayai orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kymlicka, Will. Pengantar Filsafat Politik Kontemporer. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar. 2011
2.
Epperson, A. Ralph. Invisible Hand : Kendali Zionis Di Balik Konspirasi
Dunia. Prima Ufuk Semesta. Januari 2014
3.
Patani, Abdullah. Freemasonry di Asia Tenggara. Thailand. Haji Ali Bin
Haji Sulong Press Thailand. 2008
Tidak ada komentar