Walaupun terkenal dengan kekerasan, kerusuhan sampai
dengan koruptor-nya, namun tidak sedikit sutradara dari luar negeri membuat
film dengan berlatar belakang daerah di Indonesia. Dengan dijadikannya beberapa
daerah di Tanah Air sebagai latar belakang sebuah film, secara tidak langsung
akan dapat membuat Indonesia lebih dikenal oleh dunia luar, walaupun kebanyakan
dari film-film tersebut masuk dalam kategori actions.
Nah, jika penasaran apa saja film dengan sutradara dari
luar negeri yang mengambil setting latar di Indonesia? Berikut daftarnya.
Film garapan Wolfgang Panzer yang berjudul Broken Silence
ini bercerita tentang seorang biarawan bernama Fried Adelphi yang telah
menghabiskan sebagian waktunya untuk mengabdi di biara di Swiss. Setelah janji
pengabdiannya berakhir, dia ingin melakukan perjalanan ke mana saja yang selama
ini tidak pernah dia kunjungi atau lihat.
Sayangnya, ketika berada di Delhi, India, Adelphi
kecopetan dan tidak memiliki uang sepeser pun. Gundah dan bingung karena hal
itu, datanglah bantuan dari seorang drummer bernama Ashaela. Mereka berdua
menjelajahi banyak tempat di India sampai dengan berakhir di Indonesia.
Film satu ini sudah sangat sering diputar berulang-ulang
di TV swasta Tanah Air. Dalam film garapan sutradara Dwight H Little ini
menceritakan perjalanan beberapa orang di sebuah pulau yang bernama Borneo
(Kalimantan) untuk mencari bunga paling langka di dunia, “blood orchid.”
Ada beberapa scene yang memperlihatkan kesibukan di
daerah pelabuhan di Indonesia dengan beberapa action dan penanda bahwa memang
pengambilan gambarnya ada di Tanah Air. Setelah mengarungi sungai dan
rerimbunan hutan, serangan ular raksasa yang dinamakan anaconda tidak dapat
dihindari. Kelompok tersebut harus berjuang untuk melawan ular-ular yang
menyerangnya.
3. The Fall (2006)
The Fall adalah film yang disutradarai oleh Tarsem Singh
dan dirilis pada tahun 2006 silam. Film yang menceritakan tentang percintaan
dan aksi balas dendam ini mengambil lokasi syuting di daerah Ubud dan kawasan
Gunung Kawi, Bali.
4. Amphibious (2010)
Mungkin Anda tidak begitu mengetahui film berjudul Amphibious yang dirilis pada tahun 2010 lalu ini. Namun
film yang sutradara utamanya mengajak salah seorang sineas terkenal Indonesia,
Brian Yuzna tersebut juga mengambil setting tempat di sebuah daerah di Sumatra.
Film ini bercerita tentang sebuah penelitian biologi yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengambil sampel tubuh makhluk purba dari
kedalaman laut Sumatera Utara. Setelah diteliti dan berhasil dikembangkan,
ternyata makhluk tersebut membunuh banyak orang dengan cara yang misterius.
Film yang dibintangi oleh salah seorang aktris terkenal
Hollywood, Julia Roberts, ini merupakan film yang didasari dari sebuah novel
karya Elizabeth Gilbert. Dalam film tersebut menceritakan bahwa ada seorang
wanita yang mencapai kesuksesan dalam karirnya. Bahkan memiliki suami yang kaya
raya.
Namun dia ternyata tidak menyukai keadaan itu. Dia
menceraikan suaminya dan berhenti berkarir. Kemudian dia memutuskan untuk
melakukan perjalanan seorang diri untuk melihat begitu luasnya dunia, termasuk
Bali.
6. Alex Cross (2012)
Film ini bercerita tentang sebuah penyelidikan yang
dilakukan oleh seorang detektif bernama Alex Cross terhadap kasus pembunuhan
seorang wanita oleh pengawalnya sendiri. Tidak hanya sebagai detektif saja, dia
juga seorang psikolog dan forensik. Walaupun dikatakan bahwa Alex Cross
melakukan penyelidikan di Detroit, Amerika Serikat, namun sebenarnya, film ini
mengambil tempat syuting di Nusa Lembongan dan Karangasem.
7. The Savages (2012)
Seperti halnya Eat Pray Love, film berjudul The Savages
ini juga didasari dari sebuah novel berjudul sama. Dalam film ini ada 2 bintang
terkenal dari Hollywood, yaitu Salma Hayek dan John Travolta. Dalam film
besutan Oliver Stone ini menceritakan tentang dua orang pria yang tinggal
bersama dengan satu wanita.
Keduanya adalah pedagang marijuana yang melawan dominasi
kartel dari Meksiko dan menyebabkan wanita yang bersama mereka diculik. Mereka
harus beraksi untuk menyelamatkan wanita itu. Waktu pembuatan film ini
tergolong singkat, yaitu hanya membutuhkan 6 hari saja dan dilakukan di Pulau
Moyo, Nusa Tenggara Barat.
8. Dead Mine (2013)
Tidak hanya mengambil setting tempat di Indonesia,
tepatnya di daerah Batam, film yang disutradari oleh Stephen Sheil ini juga
dibintangi oleh beberapa aktor dari Tanah Air, yaitu Joe Taslim, Ario Bayu dan
Mario Lewis. Film yang bercerita tentang aksi petualangan ini ternyata
mendapatkan apresiasi yang positif dari beberapa negara yang dijadikan tempat
pemutarannya.
9. Java Heat (2013)
Jika The Philosophers atau After the Dark mengambil latar
Candi Prambanan, film berjudul Java Heat ini mengambil tempat di Magelang dan
Yogyakarta, serta menampilkan keindahan Candi Borobudur di beberapa scene-nya.
Produser film satu ini memang sengaja ingin memperkenalkan budaya Amerika
Serikat dan Indonesia dalam satu film.
Ada banyak adegan kejar-kejaran, perkelahian dan tembak
menembak diperlihatkan dalam film ini. Film ini menceritakan tentang pencurian
dan pembunuhan di daerah Kesultanan oleh kawanan sindikat yang salah satunya
meledakkan diri di tempat itu saat ada acara di dalam keraton.
10. After the Dark (2013)
Film ini mengambil background tempat seperti di daerah
Prambanan di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur dan Belitung. Film ini
menceritakan tentang sebuah sekolah internasional yang berada di Jakarta dan
berisikan beberapa orang siswa yang harus terisolasi dari dunia luar. Mereka
sedang bergejolak dan dilanda bencana, di dalam sebuah bunker.
Film yang awalnya berjudul The Philosophers dan berganti
menjadi After the Dark ini adalah film yang disutradarai oleh John Huddles dan
salah satu aktrisnya adalah berasal dari Indonesia, yaitu Cinta Laura. Film
satu ini pertama dirilis pada saat dihelat Neuchatel International Fantastic
Film Festival pada 7 Juli 2013 lalu, yang kemudian diteruskan penayangannya di Fantasy
Filmfest pada tanggal 21 Agustus 2013. Setelah itu, film satu ini ditayangkan
di Amerika Serikat pada tanggal 7 Februari 2014 dan kemudian baru diputar
secara perdana di Indonesia.
11. Blackhat (2015)
Film yang bertemakan hacker dan peretasan ini juga
mengambil setting pengambilan gambar di Jakarta. Tepatnya di sekitar Pelabuhan
Sunda Kelapa, Tanah Abang, Apotek Melawai dan Lapangan Banteng.
Dalam film ini diceritakan bahwa ada sebuah kasus
peretasan berat yang dilakukan oleh seorang hacker jenius. Film ini juga
dibintangi oleh aktor terkenal Hollywood yang menjadi Thor dalam film “The
Avengers,” yaitu Chris Hemsworth.
Selain itu, masih ada banyak lagi sutradara luar negeri
yang mengambil tempat syuting atau juga mengambil tema Indonesia dalam filmnya.
Seperti The Perfect Wave (2014), The Year of Living dangerously (1982) sampai
dengan The Condemned (2007).
http://www.boombastis.com/setting-film-di-indonesia/60690
Tidak ada komentar