James
Holmes (24) adalah mahasiswa program PhD yang cerdas dan tampan. Tak ada
sesuatu yang aneh darinya hingga dia menembaki para penonton yang menyaksikan
pemutaran perdana 'Batman: The Dark Knight Rises' di bioskop Century 16,
Aurora, Denver, negara bagian Colorado, AS. 12 Orang tewas.
Setelah
ditangkap polisi, dia mengaku sebagai Joker, salah satu musuh Batman. Dia
mengecat rambutnya berwarna merah dan suka meludah, atribut yang melekat pada
sosok Joker. Tak cuma Holmes saja yang melakukan tindak kejahatan karena
'terinspirasi' film. Contoh lainnya masih banyak lagi sebagaimana dirilis
trutv.com, yaitu:
Scream
Film
Scream disutradarai oleh Wes Craven, menampilkan karakter mengenakan masker
putih memanjang dengan mata kosong dan berkerudung hitam, yang merupakan
pembunuh berantai yang misterius yang dikenal sebagai Ghostface. Film ini menceritakan seorang gadis yang
menjadi target pembunuhunan Ghostface. Film yang tayang perdana pada tahun
1996, pada 3 atau 4 tahun kemudian menginspirasi sejumlah remaja untuk
membunuh.
Daniel
Gill (14) dan Robert Fuller (15) dari North Yorkshire, dinyatakan bersalah pada
22 Oktober 1999 karena percobaan pembunuhan terhadap Ashley Murray. Keduanya dijatuhi
hukuman penjara di sebuah penjara anak selama 6 tahun. Mereka menusuk Murray 18
kali dan meninggalkannya sekarat. Namun 1,5 hari kemudian datanglah seorang
pria yang berjalan dengan anjingnya, sehingga Murray bisa diselamatkan.
Beberapa
saat sebelum penyerangan, kedua pelaku menyaksikan Scream di salah satu penjual
narkoba, yang menunjukkan kepada mereka sejumlah senjata. Pedagang itu juga
menyatakan bahwa dewa-dewa ingin Murray mati. Pengaruh ini membuat mereka tak
bisa membedakan fantasi dan realitas, baik dan benar. Menurut BBC, gambar
ghostface dan pisau-pisau termuat di buku sekolah dua bocah itu.
Selain
mereka, film ini juga menginspirasi seorang bocah lelaki dan sepupunya di Los
Angeles membunuh ibunya dengan menikamnya sebanyak 45 kali; seorang pria
mengenakan penutup wajah menembak hingga tewas seorang wanita di Florida;
seorang bocah lelaki di Prancis membunuh oragtuanya dengan beraksi bak
Ghostface; dan di Inggris, dua bocah lelaki ditikam temannya sendiri, pelaku
mengaku bahwa film Scream telah mendorong mereka berbuat demikian.
Matrix
Matrix
tayang pada 1999 diperankan Keanu Reeves (dua sequel) sebagai Neo. Film ini
menggambarkan masa depan di mana realitas seperti yang dirasakan oleh
kebanyakan manusia sebenarnya adalah sebuah simulasi realitas yang dibuat oleh
mesin-mesin hidup untuk menundukkan manusia, sedangkan panas tubuh mereka dan
aktivitas listrik digunakan sebagai sumber energi. Setelah mengetahui ini,
programer komputer Neo melakukan pemberontakan terhadap mesin-mesin, dengan
melibatkan orang-orang lain yang telah dibebaskan dari "dunia mimpi"
menuju dunia nyata. Di alam nyata, sejumlah terdakwa tega menghabisi orang lain
karena percaya mereka berada di dunia matrix dan membunuh orang lain adalah
dibenarkan.
Pada
Februari 1999, Josh Cooke, pemuda 19 tahun dari Oakton, Virginia, menembak
orangtuanya dengan senapan yang mirip dengan senjata yang dipakai Neo di
Matrix. Cooke mengenakan jas panjang, memasang poster besar film Matrix di
kamarnya dan meyakini dia hidup di dunia matrix.
Masih
ada sejumlah kasus seperti di atas. Bahkan The Boston Globe pada 2003 pernah
melansir daftar orang-orang yang mengklaim bahwa Matrix telah menginspirasi
mereka untuk membunuh.
The
Basketball Diaries
The
Basketball Diaries tayang pada 1995, merupakan adaptasi dari autobiografi Jim
Carrol dengan judul yang sama. Film yang diperankan Leonardo di Caprio itu
bercerita tentang ketergantungan obat yang dialami Jim Carrol. Sebagai anggota
squad bola basket SMA yang sukses, dia harus berurusan dengan pelatihnya
terkait dengan kebebasan yang tak pantas dan ketergantungannya pada heroin.
Ibunya marah mengetahui kenakalannya itu. Dia akhirnya menjadi anak jalanan di
New York dan gemar mencuri serta melacurkan diri untuk memenuhi kebiasannya. Dalam
film itu juga digambarkan mimpi Jim yaitu dia memasuki kelasnya dengan
mengenakan jas panjang dan menembak sejumlah pelajar dan guru dengan pistol.
Dia
mencabut senapannya dan mulai menembak, mengenai Manuel Vela (14) yang kemudian tewas.
Temannya yang lain terjatuh akibat peluru di dada, seorang guru wanita yang
sedang menulis di papan juga ditembak dari belakang. Seorang gadis 13 tahun
yang ada di barisan depan menjadi korban keempatnya.
"Ini
mengalahkan Aljabar bukan?" ujarnya sembari tersenyum. Dia lalu menyandera
sejumlah orang. Tiga orang tewas dalam peristiwa ini.
Setelah
berhasil dilumpuhkan, polisi menemukan sebuah novel karya Stephen King,
berjudul Rage, yang menggambarkan seorang bocah lelaki menembak guru Aljabarnya
di kelas dan video The Basketball Diaries. Sebagai tambahan, Barry juga
terinspirasi dari video musik Pearl Jam berjudul Jeremy yang menggambarkan
penembakan di sebuah kelas.
Pada
tahun 1997, Michael Carneal, juga menjadikan The Basketball Diaries sebagai
inspirasi. Dia melakukan penembakan di sekolah yang menewaskan 3 temannya di
Paducah, Kentucky, dan 5 orang terluka.
Batman
Kasus
penembakan terbaru yang terinspirasi film/tokoh komik dilakukan oleh James
Holmes (24). Mahasiswa doktoral ilmu syaraf yang dikenal pintar ini membawa 4
senjata api saat memasuki bioskop Century 16 di Aurora, Denver, Colorado, AS.
Sebanyak 12 orang tewas, 71 orang terluka, termasuk 3 orang berdarah Indonesia.
Sesaat
setelah ditangkap polisi, Holmes mengaku sebagai Joker, seorang musuh Batman
yang dirilis dalam komik pada 1940-an. Holmes mengecat rambut hitamnya dengan
warna merah dan sering meludah di sel, ciri khas Joker. Holmes diperkirakan
telah merencanakan aksi brutalnya itu sejak lama. Hal ini terbukti dia berbelanja
senjata dan amunisi sedikit demi sedikit sejak 6 bulan lalu.
Polisi
yang mencoba menggeledah apartemennya juga harus menjinakkan lebih dulu aneka
perangkap yang mengelilingi tempat tinggalnya. Ketika memasuki apartemen itu,
polisi menemukan topeng Batman dan perlengkapan Batman lainnya. Sebuah poster
Batman berukuran besar terpasang di dinding apartemen seluas 850 kaki persegi
di Aurora tersebut.
Karakter
Joker diperankan oleh Heath Ledger pada 2008 dalam film Batman: The Dark
Knight. Saat ini Holmes ditahan di penjara isolasi, guna menyelamatkannya dari
narapidana lainnya yang geram atas aksi mautnya tersebut.
Taxi Driver
Film
ini dilansir pada 1976. John W Hinckley,Jr terobsesi pada film yang diangkat
dari novel ini, utamanya pada aktris muda yang membintanginya, Jodie Foster.
Dia membaca novel dan menonton film itu berulang-ulang, seolah mencari pedoman
untuk aksinya.
Robert
De Niro berperan sebagai Travis Bickle, seorang sopir taksi berandalan yang
mencoba membunuh seorang kandidat presiden sebagai cara untuk menarik perhatian
seorang perempuan pekerja politik yang ditaksirnya. Upayanya gagal, dia malah
terlihat dengan seorang pelacur muda bernama Iris (Jodie Foster). Travis
menyelamatkan Iris dengan membunuh tiga orang, dengan tindak kekerasan khas
dunia kriminilitas, yang membuatnya menjadi seorang pahlawan.
Hinckley,
seorang penulis lagu yang gagal dan memiliki pacar imajiner, terpesona dengan
film tersebut. Dia pun berusaha menarik perhatian Jodie Foster yang digilainya,
yang dia kuntiti di segala penjuru di Yale, dengan cara mengincar Presiden
Jimmy Carter. Setelah beberapa kali mendapatkan perawatan psikiatrik atas
depresinya, Hinckley lantas menembak Presiden Ronald Reagan, penerus Carter. Insiden
penembakan itu terjadi pada 30 Maret 1981, di luar Hotel Hilton, Washington DC.
Dia berhasil melukai Reagan dan 3 orang lainnya dengan pistol revolver. Dengan
cepat dia dibekuk. Jodie Foster merasa ngeri atas peristiwa ini.
Di
persidangan, Hinckley disebut memiliki identifikasi yang kuat terhadap Travis
Bickle, berpakaian seperti dia dan menirunya dalam berbagai hal. Dia
mengisolasi dirinya sendiri dan hidup dalam dunia fantasi, yakin bahwa dia
adalah Bickle yang nyata.
Hinckley
tidak dijatuhi hukuman karena dianggap gila. Dia lalu dikirim ke RS Elizabeth,
Washington DC. Dia tetap saja terobsesi kepada Jodie Foster untuk dua dekade
berikutnya. Bebasnya Hinckley yang berlindung pada kegilaan mendapat protes
dari masyarakat, sehingga membuat sejumlah negara bagian merivisi perundangan
mereka.
Tidak ada komentar